Setelah kesuksesan POCO X3 NFC yang laris manis di pasaran, kini POCO kembali menghadirkan opsi baru dengan harga lebih bersahabat melalui POCO M3. Jika POCO X3 NFC berada di rentang harga Rp3 jutaan, POCO M3 dibanderol mulai dari Rp2 jutaan. Angka yang cukup ramah di kantong, bukan?

- Layar: IPS LCD 6.53 inci
- Chipset: Qualcomm Snapdragon 662
- RAM: 4 GB, 6 GB
- Memori Internal: 64 GB, 128 GB
- Kamera: 48 MP (wide)2 MP (macro)2 MP (depth)
- Baterai: Li-Po 6000 mAh
Bagi pecinta Android, nama POCO tentu sudah tidak asing lagi. Sebagai subbrand dari Xiaomi, POCO dikenal dengan produk-produk yang menawarkan performa tinggi dan spesifikasi unggul tanpa membuat kantong jebol. Tak heran, seri-seri POCO selalu menjadi incaran banyak konsumen.
Kini, giliran POCO M3 yang menjadi perhatian. Sebagai penerus dari POCO M2, ponsel ini hadir dengan berbagai fitur yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna sehari-hari. Apa saja keunggulan dan kekurangan dari perangkat ini? Mari kita ulas lebih lanjut.
Kelebihan POCO M3
Meskipun hadir dengan harga yang terjangkau, POCO M3 menawarkan performa gaming yang andal. Chipset Snapdragon 662 yang diusungnya cukup mumpuni untuk mendukung hiburan dan produktivitas tanpa hambatan berarti.
Prosesor ini terdiri dari dua klaster octa-core, yaitu Kryo 260 Gold yang berbasis ARM Cortex-A73 dan Kryo 260 Silver dari ARM Cortex-A53, memberikan keseimbangan antara daya dan efisiensi.

Berdasarkan data dari GSM Arena, POCO M3 mencatatkan skor 177.904 di AnTuTu v8. Pada pengujian GeekBench 5, perangkat ini meraih skor 308 untuk single-core dan 1.398 pada multi-core, menjadikannya salah satu yang terbaik di kelas entry-level.
Dengan julukan “The New Entry-Level King,” performanya cukup mengesankan, meskipun game hanya dapat dimainkan pada pengaturan grafis rendah hingga sedang.
Dalam pengujian PUBG Mobile oleh Venture Tech, ponsel ini mampu menjalankan game pada pengaturan Balanced – Medium dengan cukup baik. Meski terkadang ada sedikit penurunan frame rate, pengalaman bermain tetap memuaskan, terutama jika grafis diatur ke mode Smooth dengan frame rate High.

Hampir semua ponsel entry-level biasanya dilengkapi baterai berkapasitas 5.000 mAh. Namun, POCO M3 menawarkan keunggulan dengan kapasitas baterai yang lebih besar, yakni 6.000 mAh. Hal ini membuatnya mampu memberikan durasi penggunaan yang lebih lama dibandingkan kebanyakan ponsel di kelasnya.
Berdasarkan pengujian GSM Arena, POCO M3 memiliki endurance rating hingga 154 jam, termasuk waktu bicara hingga 46 jam, browsing selama 21 jam, dan pemutaran video mencapai 17 jam.
Dalam pengujian yang dilakukan oleh TechNick, ponsel ini mampu bertahan selama 9 jam 6 menit meski digunakan untuk berbagai aktivitas berat seperti bermain game, menjelajahi internet, serta mengoperasikan kamera.
Jika dibandingkan dengan lima perangkat lain dalam kategori serupa, POCO M3 menempati posisi ketiga dalam hal ketahanan baterai, berada di bawah iPhone 12 Pro Max dan ASUS ROG Phone 3. Prestasi ini terasa istimewa mengingat harganya yang lebih terjangkau, namun mampu bersaing dengan perangkat flagship dalam aspek daya tahan.

POCO M3 dilengkapi dengan fitur pengisian daya cepat 18W, yang memastikan proses pengisian baterai lebih efisien dan tidak memakan waktu lama. Meskipun angka 18W terbilang standar, hal ini cukup wajar untuk ponsel di kelas entry-level. Menariknya, meskipun mendukung 18W, POCO M3 sudah disertai charger dengan kapasitas 22,5W, yang memungkinkan pengisian daya berjalan lebih cepat.
Tak hanya unggul dalam kapasitas baterai, POCO M3 juga dapat digunakan sebagai power bank untuk mengisi daya perangkat lain, seperti earphone TWS, smartwatch, atau ponsel lain, berkat dukungan fitur OTG.

Meskipun POCO M2 dilengkapi dengan Quad Camera, POCO M3 hanya menggunakan Triple Camera. Namun, hal ini tidak mengurangi kualitas foto yang dihasilkan. Di bagian belakang, terdapat modul tiga kamera yang disusun secara horizontal, terdiri dari lensa utama 48 MP Quad Bayer, lensa makro 2 MP, serta sensor kedalaman 2 MP yang memberikan efek blur pada latar belakang foto potret.
Di bagian depan, terdapat kamera selfie 8 MP dengan desain poni tetesan air. Kedua kamera ini mampu merekam video dengan resolusi 1080p pada 30 FPS.
Menurut GSM Arena, kamera utama POCO M3 menghasilkan foto yang tajam dan jelas, bahkan dalam kondisi pencahayaan yang kurang ideal. Rentang dinamis yang dihasilkan juga cukup baik untuk ponsel di kelasnya, dengan kualitas yang sangat memadai.
Namun, untuk pemotretan di malam hari, terdapat beberapa kekurangan, seperti bagian-bagian tertentu yang terlihat kurang terang. Meski begitu, Night Mode dapat membantu meningkatkan kecerahan gambar, meskipun beberapa detail halus masih sulit untuk dipertahankan.

POCO M3 hadir dengan Dual Stereo Speaker, sebuah fitur yang jarang ditemukan pada ponsel entry level, memberikan pengalaman audio yang lebih kaya saat menonton video atau mendengarkan musik.
Layar merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah ponsel, dan POCO M3 memiliki layar IPS 6,53 inci yang nyaman di mata dengan resolusi 2340 x 1080 piksel (Full HD+). Meskipun dibanderol dengan harga terjangkau, layar POCO M3 patut diacungi jempol, bahkan dapat disebut sebagai “Entry-Level Killer”.
Layar ini mampu mencapai tingkat kecerahan maksimal hingga 395 nits, dengan rasio kontras lebih dari 1500:1. Ada pula mode Sunlight yang memungkinkan kecerahan layar meningkat hingga 440 nits saat digunakan di bawah sinar matahari.
Desain bodi belakang POCO M3 tampil dengan sentuhan unik, di mana bilah desainnya menyatu dengan modul Triple Camera. Terbuat dari plastik dengan tekstur kulit sintetis, bodi belakang ini tidak hanya memberikan kenyamanan saat digenggam, tetapi juga tahan terhadap sidik jari.

Meskipun POCO M3 tidak dilengkapi dengan fitur NFC, ponsel ini tetap menawarkan konektivitas yang lengkap. Fitur seperti infrared, port USB Tipe-C, Bluetooth versi 5.0, FM Radio, dan jack audio 3,5mm semuanya tersedia pada perangkat ini. Dengan harga yang terjangkau, tambahan konektivitas tersebut tentu menjadi nilai plus yang patut diperhitungkan.
Kekurangan POCO M3
Belakangan ini, banyak ponsel baru yang hadir dengan dukungan laju penyegaran tinggi, seperti 90 Hz atau 120 Hz. Sebagai contoh, POCO X3 NFC sudah dilengkapi dengan refresh rate 120 Hz meskipun dibanderol dengan harga sekitar Rp3 juta. Laju penyegaran tinggi ini jelas meningkatkan kenyamanan penggunaan, memberikan tampilan yang lebih halus saat menggulir layar.
Di kelas harga yang sama, umumnya ponsel seperti realme Narzo 20 sudah menawarkan refresh rate 90 Hz. Namun, POCO M3 hanya dilengkapi dengan refresh rate 60 Hz, yang terbilang standar. Meskipun demikian, ketahanan baterai yang dimiliki POCO M3 sebenarnya lebih cocok jika ponsel ini dilengkapi dengan refresh rate 90 Hz.
Banyak fotografer profesional yang berpendapat bahwa kamera ultrawide lebih penting daripada kamera makro, karena kamera biasanya digunakan untuk mengabadikan momen bersama teman-teman, bukan untuk memotret objek kecil seperti serangga. Oleh karena itu, tidak adanya kamera ultrawide pada POCO M3 bisa dianggap sebagai kekurangan.
Leave a Reply